Jumat, 02 Februari 2018

*Obituari Buat Seorang Sahabat*

Innalillahi waina illaihi rojiun...

Tadi pagi, kembali dari sholat subuh, spt biasa aku duduk di meja makan, makan potongan pepaya seperti biasanya, sambil minum kopi pait dan buka2 WA. Tiba2 masuk postingan dari sobatku Benu Isfadjar yg mengabarkan berita duka yg sangat mengagetkanku, yaitu berpulangnya sahabat lamaku, mas Ripa Gamhadi Prawirosastro.

Tiba2 bayangan sahabatku ini seperti muncul di depanku.. Dalam imajinasiku mas Ripa ada di hadapanku sambil mengingatkan kisah lama yg pernah kita alami bersama.. Aku jadi ingat kala itu..

Mas Ripa,

Masih ingatkah sahabat di Akademi dulu, ketika di pagi buta sempat dikokang senjata oleh kopral kadet pengawal pos jaga, waktu kita sedang berusaha menerobos pagar kawat duri di samping penjagaan untuk membolos week-end gelap pulang kampung, dan baru dibiarkan lepas ketika aku bisikkan identitas kesenioran kita yg kala itu berpangkat sersan kadet.

Juga msh ingatkah sahabatku, ketika di ruang Kadet Komando di gedung Patimura, dikala kamu menjabat Danton di Kompiku. Selepas apel siang di bulan puasa yg sangat terik, aku beritau kamu kalo aku menyimpan satu mug kopi yg aku ambil waktu saur semalam di lemariku di ruang kadet komando. Kemudian diam2 kamu membuka lemariku, ngumpet dari pandangan teman2 kadet komando yg lain. Belakangan aku ketahui ternyata satu mug kopiku hampir tuntas kamu buat "berbuka".

Masih ingat jugakah kamu kenangan lain ketika aku tugas di London, dan kamu mengikiti pendidikan di Potsmouth (?), kamu bersama Kpt Sjahrul Imran (alm) selalu nginap di rumahku saat week end. Bahkan ketika anak pertamaku lahir kamu jg turut mengantar istriku ke Edgware Hospital. Aku ingat betul 5 hari seblm anakku lahir, tepatnya pada tgl 7 Feb 1977 anak pertamamu yg kamu beri nama Roy Aquary jg lahir. Olh krn itu kamu terlihat sangat menyayangi dan senang sekali menimang Cula, anak pertamaku, krn mungkin kamu membayangkan putera kecilmu yg jauh di tanah air. 
Kamu jg membeli perlengkapan bayi spt yg aku beli utk anakku. Celakanya ketika mau boarding pulang kembali ke tanah air selesai pendidikan, petugas custom tdk mengijinkan kamu masuk ke pesawat terbang, krn dianggap smugling bagasi, krn tentengan kamu yg terlalu banyak. Akhirnya terpaksa kamu dan Sjahrul batal berangkat, kecuali kopernya yg sdh terlanjur masuk pesawat.
Sekitar dua minggu kamu berdua Sjahrul tinggal di rmhku menunggu kopernya yg sdh terlanjur trkirim ke Jakarta dibalikin lagi. Selama dua minggu itu waktumu kamu habiskan utk nonton film2 porno di Soho yg selama mengikuti pendidikan blm sempat kamu tonton. Bahkan Sjahrul Imran yg semula malu2 akhirnya malah brangkat sendiri kalo kamu berhalangan. Hampir semua judul film porno sdh kalian berdua tonton, kadang bahkan sampai dua ato tiga kali.

Ripa sahabatku... Kini engkau telah tiada.. Rasa tercekik leherku ini setiap mengingatmu.. 
Selamat jalan sahabat.., semoga Allah mengampuni semua dosa dan kesalahanmu.., dan menerimamu husnul khatimah di tempat termulia di sisiNya.
Aamiin ya rabbal alamin! 

Selamat jalan sahabat, sampai jumpa..., kelak di a!am sana...

Jkt, 1/2/2018
esKa

3 komentar:

  1. setahun sudah papa ripa meninggal

    mhn doanya selalu

    aamiin ya allah

    terima kasih jenderal

    mhn ijin
    akp roy aquary prawirosastro

    BalasHapus