Sabtu, 03 Februari 2018

TOUR KE WASHINGTON DC  (1980)

Washington DC adalah salah satu dari sedikit kota didunia yang benar-benar dirancang dengan sangat detil dan dibangun dengan sangat teliti. Kawasan yang sebelumnya hutan belantara, kini berdiri sebuah ibukota yang terindah di dunia. Pierre Charles L’Enfant seorang arsitek, sekaligus sarjana tehnik dan tatakota keturunan Perancis yang kala itu
bertugas di Continental Army, pada tahun 1790 direkomendasi oleh Presiden George Washington untuk merancang sebuah ibukota yang terletak di negara bagian Maryland di tepi sungai Potomac yang
berbatasan langsung dengan Virginia di seberangnya. Lokasi umum diberikan oleh presiden Washington namun excact location ditetapkan oleh Pierre Charles L’Enfant. Dia kemudian menetapkan satu titik yang secara geografis akan menjadi pusat atau jantungnya kota sekaligus
sebagai titik sentral pemerintahan, yaitu gedung konggres yang dikenal sebagai The Capitol. Sebagai penghormatan kepada the founding father, presiden pertama AS, George Washington kota itu kemudian
dinamakan Washington DC.

Bagi siapapun yang ingin mengunjungi Washington DC, tempat pertama yang di rekomendasi untuk dikunjungi adalah Washington Monument, sebuah obelisk raksasa setinggi 555 feet 5 inch (±170
meter) yang dibangun untuk mengenang presiden pertama AS, karena dari sini kita bisa melihat salah satu pemandangan terindah yang pernah dilihat manusia. Dari tempat ini,apabila kita memandang ke arah timur kita melihat lapangan luas kosong yang sangat panjang, diapit jalan beraspal, dimana di sisinya berdiri bangunan-bangunan pemerintah, yang dikenal dengan National Mall. Tepat di ujungnya terlihat The Capitol Hill berdiri megah dengan kubah agungnya. ‘The Capitol Hill’ adalah nick-name dari The United States Congress.
Disebelah kiri dan kanannya berdiri bangunan Senat yang mengisi hampir setengah blok. Di belakang Capitol sebelah kanan terlihat Library of Congress, dan di sebelah kiri Mahkamah Agung Amerika
Serikat. Di depannya berdiri bangunan megah Galeri Seni Nasional dan Smithsonian Institute.

Apabila kita memandang ke arah utara terlihat di kejauhan kediaman resmi Presiden AS yang dikenal dengan nama The White House, yang berada di ujung jalan dari US Capitol ke arah sedikit utara yaitu jalan Pennsylvania Avenue yang terkenal itu. Gedung Departemen Keuangan berada tepat di sebelah kanannya.
Apabila pandangan kita arahkan ke barat akan tampak pemandangan yang memberikan kepada kita gambaran indahnya Reflecting Pool, dimana di ujung kejauhannya terlihat Lincoln Memorial, sebuah bangunan dengan 12 pilar besar beratap rata. Di dalamnya terdapat patung besar presiden Abraham Lincoln dalam posisi duduk. Beliau adalah presiden AS yang memperjuangkan penghapusan sistim perbudakan dan menjunjung tinggi kesetaraan hak bagi seluruh warga negara
Amerika Serikat.
Lain lagi bila kita arahkan pandangan kita ke selatan, dimana terdapathamparan air yang disisinya berjajar pohon cherry, yang dinamakanTidal Basin, yang berujung pada Jefferson Memorial, sebuah bangunan
kecil berpilar dengan kubah berbentuk sepertiga bulatan. Pada musim semi konon semua pohon chery akan tertutup bunga putih yang semakin menambah indahnya panorama.

Di kejauhan, tepat di seberang Potomac River di kawasan negara bagian Virginia, terlihat Arlington National Cemetery. Arlington Cemetarydulunya adalah lahan tidur milik keluarga Jenderal Robert E.Lee. Di tanah makam seluas 624 acre (2,53 km2) yang konon adalah pemakaman
pahlawan terluas di dunia dimakamkan pahlawan-pahlawan AS yang gugur mulai dari masa perang saudara (Civil War) di awal tahun 1800-an, PD-I, PD-II, Perang Korea dan Perang Vietnam. Di situ terdapat kawasan pemakaman prajurit yang tidak dikenal, yang disebut Tomb of the Unknown Soldier.

Makam Presiden AS termuda, John F. Kennedy yang terbunuh pada 22
November 1963 di Dallas, Texas, juga terletak di sini. Makamnya sangat sederhana, hanya terdiri dari sepetak tanah pekuburan yang tidak terlalu luas, ‘di hias’ dengan paving conblock, dengan lubang api gas yang dibiarkan terus menyala (Eternal
Flames). Sedikit di bawahnya terdapat
lempengan-lempengan beton dengan
pahatan kata-kata mutiara yang pernah
disampaikan beliau selama menjabat
presiden. Salah satunya adalah kata-
katanya yang sangat terkenal sbb :

“And so my fellow Americans, ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country. My fellow citizens of the world, ask not America will do for you, but what together we can do for the freedom of man.” 

Di sebelah utaranya sedikit di luar cemetary terdapat Marine Memorial di mana berdiri patung 5 prajurit US Marine dan seorang Kelasi Kesehatan (Corpsman) US Navy yang sedang berusaha memancangkan Stars & Stripes di bukit Suribachi pada penyerbuan pasukan Marinir AS bulan Pebruari 1945 untuk merebut pulau Iwo Jima dari tangan Jepang.
Pertempuran yang kemudian dikenal dengan ‘The Battle of Iwo Jima’ adalah salah satu pertempuran terbesar di teater
perang Pasifik pada Perang Dunia II. Dalam sejarah perang Pasifik, kampanye perang AS di Pasifik yang kemudian dikenal sebagai Pacific War yang dipimpin oleh Jendral Douglas McArthur secara keseluruhan memakan korban tewas 12.000 prajurit AS dan 100.000 tentara Jepang.

Masih di seberang Potomac, yang masuk wilayah Arlington, Negara bagian Virginia, kami sempat mengunjungi Pentagon. ‘The Pentagon’, yang bangunannya berbentuk segi lima (Yunani: pentagon), adalah
markas besar empat Angkatan Perang AS, yaitu: US Army, US Navy,US Air Force dan US Marine Corps.
The Pentagon adalah salah satu gedung di atas lahan 11 hektar yang dirancang sangat efisien. Sistem gang di dalam gedung ini panjangnya sekitar 28 kilometer, namun setiap tempat di dalam gedung ini bisa
dicapai hanya dalam waktu tujuh menit berjalan kaki.

Pada malam hari kami diajak nonton Marines on Parade di Marine Corps Barracks, dimana diperagakan kolone senapan yang menampilkan keterampilan baris-berbaris dan olah senjata tanpa aba-aba (silent drill) prajurit muda US Marine yang membuat banyak penonton berdecak kagum.

The United States Marine Corps Silent Drill Platoon adalah penampilan gerakan senyap kolone senapan dari 24 prajurit Peleton Senapan dengan bersenjatakan M-1 Garand dengan sangkur terpasang, yang sangat mashur di dunia. Penampilan perdananya pada Sunset Parades di tahun 1948 mendapat respon positif yang sangat luas, sehingga kegiatan tersebut kemudian dijadikan acara parade tetap (rutin) di Marine Barracks, Washington, DC, ksatrian tertua USMC yang dibangun pada tahun 1801, yang juga menjadi tempat kediaman
resmi Komandan USMC. Kini ksatrian tersebut lebih dikenal dengan sebutan “8th
and I”, karena letaknya tepat di pertigaan jalan 8th dan I street.

Melihat itu semua aku membayangkan kapan ibukota negeriku bisa seperti itu. Setidaknya mendekati. Barangkali aku bermimpi. Namun, mimpi, bahkan yang tidak mungkin, kadang justru perlu. Indonesia Merdeka adalah mimpi besar dari para pendiri Republik ini. ‘To dream the impossible dream’. Dan untuk mewujudkan the impossible dream dibutuhkan kenekadan yang cenderung mendekati insanity. Dan itu terdapat pada generasi muda waktu itu: bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir dan bung-bung lainnya. Dan kita semua sebagai penerusnya wajib untuk berusaha mewujudkannya.

***
(Copas dari buku "Sosok Seorang MARINIR BANYUMAS", Otobiografi Mayjen TNI (Mar) Sudarsono Kasdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar