Senin, 22 Januari 2018

“YOU MUST BE INFANTRY!”  (Fort Gordon 1980)

Situasi di Fort Gordon sangat jauh berbeda dibandingkan dengan di Fort Benning. Kalau di Fort Benning, jam berapa saja, bahkan di malam hari sekalipun, kita akan berjumpa dengan orang yang sedang berolah raga lari. Nampaknya “Run for Live” sudah menjadi budaya bagi setiap insan infantri. Khusus bagi prajurit infantry setiap enam bulan diadakan pengujian kesamaptaan jasmani. Meskipun hasil nilai kemampuan fisiknya maksimum, tetapi apabila batas toleransi berat dibanding tinggi badannya tidak masuk dalam kriteria, tetap saja dinyatakan overweight. Konsekwensinya yang bersangkutan harus mengikuti program penurunan berat badan yang sangat ketat, dan berpengaruh langsung pada nilai conduite-nya. Aturan yang diberlakukan bagi anggota korps infantry, overweight adalah salah satu alasan yang membuat seorang prajurit di ‘grounded’ dari kesatuan infantry. Bagi seorang infantry itu adalah sesuatu yang dianggap cela. Oleh karena itu, mereka yang terkena program penurunan berat, pada jam makan siang mereka bukannya makan, tetapi menggantinya dengan berlari untuk membakar lemak yang terlanjur terbentuk.
Tetapi di Fort Gordon sama sekali tidak ada terlihat kegiatan berlari. Mungkin karena di sini adalah domisilinya Korps Perhubungan, yang dalam penugasan operasinya tidak perlu bergerak dengan berlari.
Pada satu pagi sewaktu aku sedang berolah raga lari, aku berpapasan dengan seorang G.I. (istilah baku untuk tentara Amerika) yang sedang berjalan santai. Seperti biasa aku menyapanya dengan “How you doing?”. Sebuah sapaan baku yang lebih bernuansa basa-basi yang selalu diucapkan oleh siapapun di Fort Benning apabila berpapasan dengan orang lain. Biasanya ucapan seperti itu akan disahut dengan ucapan yang sama, tetapi orang yang aku sapa tadi sambil tersenyum malah menyahut “You must be Infantry!”.
Weleh, weleh, weleh ... !!!

***
(Copas dari buku "Sosok Seorang MARINIR BANYUMAS", Otobiografi Mayjen TNI (Mar) Sudarsono Kasdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar